Minggu, 06 Maret 2016

pasang surut bisa menjadi energi terbarukan untuk masa depan



Ada beberapa bentuk ocean energy yang saat ini digunakan di beberapa negara di dunia. Di antaranya adalah energi gelombang yang dihasilkan dengan mengubah energi gelombang laut (swells) menjadi bentuk energi lainnya (saat ini energi listrik) dan energi pasang surut yang memanfaatkan gerakan pasang surut air laut.
Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah  perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut dan yang kedua adalah arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang laut, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut. Sayangnya, sumber energi ini belum tersentuh hingga saat ini
Para ahli melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa depan. Pasang surut dianggap menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti energi matahari dan angin. Salah satu faktor utama yang membuat teknologi pasang surut belum banyak diterapkan adalah biaya yang tinggi serta langkanya daerah yang memiliki perbedaan pasang surut besar.
Negara yang telah mengaplikasikan Pasang surut sebagai energy adalah :
1.      Francis  (La Ranche)
Negara ini pertama kali menggunakan energi pasang surut sebagai energi pembangkit listrik di kota La Ranche dan juga dapat dikatakan pembangkit listrik kedua terbesar di dunia dan dibuka pada tanggal 26 November 1966.  240 MW yang telah dikerjakan dengan baik selama ini dan memenuhi kebutuhan untuk lebih dari 300.000 populasi kota sampai saat ini. Hal ini menjadi pertama kalinya pembangunan energi pasang surut di Francis, tetapi selama 1960 tahun pembangkit energi Francis ini telah di geserkan oleh energi nucler dan energi pasang surut sudah tidak lagi dibangun sehingga pada tahun 2011 secara resmi berhenti. Model rintangan yang digunakan ialah model rintangan keseluruhan dan menggunakan turbin bohlam yang dimana pengembangannya untuk energi listrik Francis. Dampak yang diakibatkan oleh pembangunan energi ini ialah terjadinya pendangkalan ekosistem Muara Sungai Rance secara progresif belut pasir ikan plaice yang menjadi endemik di tempat tersebut telah menghilang meskipun cumi-cumi. Sehingga EDF berusaha menyesuaikan ekosistem tersebut untuk menimalkan dampak tersebut.
2.        Canada (Annapolis Royal, Nova Scotia)
Stasiun pembangkit listrik Annapolis royal yang dihasilkan ialah 20 MW yang teletak di hulu sungai Annapolis dari kota Annapolis Royal, Nova Scotia dan selesai pada 1984. Proyek ini ditangani oleh pemerintah provinsi saat itu.  Pada pembangkit pasang surut ini memanfaatkan pasang surut yang diciptakan oleh gelombang besar yang berada di cekungan Annapolis sub dari teluk Fundy. Dampak yang diakibatkan ialah peningkatan perosi bantaran sungai pada kedua ujung yaitu hulu dan hilir serta dikenal sebagai peragkap bagi kehidupan di laut seperti kasus paus bungkuk pada tahun 2004 dan 2007.
3.         China (Wuyantou, Kota Wenling, Provinsi Zhejiang)
Stasiun Jiangxia merupakan energi pasang surut terbesar ketiga untuk pembangkit listrik pasang surut di dunia yang dibangun telah hampir 20 tahun dengan investasi pembangunan berkisar 1.130 milyar yuan. Pembangunan energi pasang surut untuk energi listrik ini pertama kali dibangun pada tahun 1974. Pada generator pertamanya ditetapkan untuk ukuran pembangkit yaitu 5000kW pada tahun 1980 dan proyek tersebut selesai pada tahun 1985. Pada instalasi dengan 3.200 KW yang dihasilkan dari satu unit 500 KW, satu dari 600 KW dan tiga unit dari 700 KW dengan total keseluruhan 3.200 KW. Pemberian pembangkit energi pada permintaan desa-desa kecil pada jarak 20 km (12 mil) melalui saluran transmisi 35 kV- dengan rentang pasang surut maksimum di muara yaitu 8.39 m (27,5 ft).
4.        Rusia  (Kislaya Guba)
Stasiun Kislaya Guba merupakan stasiun proyek percobaan pasang surut yag berada di daerah Kislaya Guba, Rusia. Stasiun ini adalah stasiun ke empat terbesar energi pasang surut di seluruh dunia. Kapasitas energi yang dihasilkan dari stasiun pasamg surut ini ialah 1,7 MW. Stasiun ini mulai beroperasi 1968, namun 10 tahun kemudian stasiun ini ditutup pada tahun 2004. Stasiun ini dipilih karena memiliki fjord yang panjang dan dalam serta memiliki outlet yang sempit sehingga lebih mudah untuk bendung.


Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar