Ada beberapa
bentuk ocean energy yang saat ini digunakan di beberapa negara di
dunia. Di antaranya adalah energi gelombang yang dihasilkan dengan mengubah
energi gelombang laut (swells) menjadi bentuk energi lainnya (saat ini
energi listrik) dan energi pasang surut yang memanfaatkan gerakan pasang surut
air laut.
Energi pasang
surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut
air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama
adalah perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut dan yang
kedua adalah arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi
gelombang laut, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi
pasang surut air laut. Sayangnya, sumber energi ini belum tersentuh hingga saat
ini
Para ahli
melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa
depan. Pasang surut dianggap menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti
energi matahari dan angin. Salah satu faktor utama yang membuat teknologi
pasang surut belum banyak diterapkan adalah biaya yang tinggi serta langkanya
daerah yang memiliki perbedaan pasang surut besar.
Negara yang
telah mengaplikasikan Pasang surut sebagai energy adalah :
1. Francis (La Ranche)
Negara
ini pertama kali menggunakan energi pasang surut sebagai energi pembangkit
listrik di kota La Ranche dan juga dapat dikatakan pembangkit listrik kedua
terbesar di dunia dan dibuka pada tanggal 26 November 1966. 240 MW yang telah dikerjakan dengan baik
selama ini dan memenuhi kebutuhan untuk lebih dari 300.000 populasi kota sampai
saat ini. Hal ini menjadi pertama kalinya pembangunan energi pasang surut di Francis,
tetapi selama 1960 tahun pembangkit energi Francis ini telah di geserkan oleh
energi nucler dan energi pasang surut sudah tidak lagi dibangun sehingga pada
tahun 2011 secara resmi berhenti. Model rintangan yang digunakan ialah model
rintangan keseluruhan dan menggunakan turbin bohlam yang dimana pengembangannya
untuk energi listrik Francis. Dampak yang diakibatkan oleh pembangunan energi
ini ialah terjadinya pendangkalan ekosistem Muara Sungai Rance secara progresif
belut pasir ikan plaice yang menjadi endemik di tempat tersebut telah menghilang
meskipun cumi-cumi. Sehingga EDF berusaha menyesuaikan ekosistem tersebut untuk
menimalkan dampak tersebut.
2. Canada (Annapolis Royal, Nova Scotia)
Stasiun pembangkit listrik Annapolis royal yang dihasilkan
ialah 20 MW yang teletak di hulu sungai Annapolis dari kota Annapolis Royal,
Nova Scotia dan selesai pada 1984. Proyek ini ditangani oleh pemerintah
provinsi saat itu. Pada pembangkit
pasang surut ini memanfaatkan pasang surut yang diciptakan oleh gelombang besar
yang berada di cekungan Annapolis sub dari teluk Fundy. Dampak yang diakibatkan
ialah peningkatan perosi bantaran sungai pada kedua ujung yaitu hulu dan hilir
serta dikenal sebagai peragkap bagi kehidupan di laut seperti kasus paus
bungkuk pada tahun 2004 dan 2007.
3. China (Wuyantou, Kota Wenling, Provinsi Zhejiang)
Stasiun Jiangxia merupakan energi pasang surut terbesar
ketiga untuk pembangkit listrik pasang surut di dunia yang dibangun telah
hampir 20 tahun dengan investasi pembangunan berkisar 1.130 milyar yuan. Pembangunan
energi pasang surut untuk energi listrik ini pertama kali dibangun pada tahun
1974. Pada generator pertamanya ditetapkan untuk ukuran pembangkit yaitu 5000kW
pada tahun 1980 dan proyek tersebut selesai pada tahun 1985. Pada instalasi
dengan 3.200 KW yang dihasilkan dari satu unit 500 KW, satu dari 600 KW dan
tiga unit dari 700 KW dengan total keseluruhan 3.200 KW. Pemberian pembangkit
energi pada permintaan desa-desa kecil pada jarak 20 km (12 mil) melalui
saluran transmisi 35 kV- dengan rentang pasang surut maksimum di muara yaitu
8.39 m (27,5 ft).
4. Rusia (Kislaya Guba)
Stasiun Kislaya Guba merupakan stasiun proyek percobaan
pasang surut yag berada di daerah Kislaya Guba, Rusia. Stasiun ini adalah
stasiun ke empat terbesar energi pasang surut di seluruh dunia. Kapasitas
energi yang dihasilkan dari stasiun pasamg surut ini ialah 1,7 MW. Stasiun ini
mulai beroperasi 1968, namun 10 tahun kemudian stasiun ini ditutup pada tahun
2004. Stasiun ini dipilih karena memiliki fjord yang panjang dan dalam serta
memiliki outlet yang sempit sehingga lebih mudah untuk bendung.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar